Tergesa-Gesa dari setan? ini 5 Hal yang Wajib Anda Segerakan!

Sifat tergesa-gesa seringkali kita artikan sebagai tindakan ceroboh, kurang perhitungan, dan berujung pada penyesalan. Secara umum, dalam ajaran agama maupun etika sosial, sifat ini memang kita anggap tercela, bahkan disebut berasal dari godaan setan. Namun, terdapat sebuah kaidah penting yang memberikan pengecualian terhadap anggapan ini: “Tergesa-gesa itu dari setan, kecuali dalam lima perkara.”
Pengecualian ini bukan berarti menganjurkan kita bertindak sembrono, melainkan menegaskan pentingnya bersegera dalam melaksanakan kebaikan dan kewajiban yang memiliki urgensi tinggi. Kita harus segera melaksanakan kelima perkara ini agar maslahat dapat terwujud dan mafsadat (kerusakan) dapat terhindarkan.
1. Menyuguhkan Makanan Ketika Tamu Hadir
Kita harus memuliakan tamu sebagai perwujudan iman kepada Allah dan Hari Akhir. Begitu tamu menginjakkan kaki di rumah, tuan rumah menyegerakan penyambutan dan penghidangan makanan. Tindakan ini menunjukkan rasa hormat dan menghindari tamu merasa diabaikan atau menunggu terlalu lama. Jika kita menunda-nunda, kita khawatir tamunya akan merasa tidak nyaman atau tidak dihargai, padahal Rasulullah ﷺ memerintahkan umatnya untuk menjamu tamu dengan baik.
2. Mengurus Jenazah Ketika Seseorang Meninggal
Kematian adalah kepastian, dan pengurusan jenazah merupakan kewajiban sosial (fardu kifayah) yang harus kita tunaikan sesegera mungkin. Kita harus segera memandikan, mengkafani, menyalatkan, dan menguburkan jenazah. Penundaan pengurusan jenazah dapat membawa dampak buruk, seperti perubahan pada jasad, dan menghilangkan hak mayit untuk segera dipertemukan dengan Rabb-nya. Jika mayat itu adalah orang yang saleh, kita bergegas menyampaikannya kepada kebaikan. Sebaliknya, jika ia adalah orang yang tidak baik, kita berupaya secepatnya melepaskan keburukan dari pundak masyarakat.
3. Menikahkan Seorang Gadis Jika Sudah Bertemu Jodohnya
Kewajiban orang tua adalah menjaga kehormatan anak-anaknya. Kita dianjurkan untuk menyegerakan pernikahan bagi anak perempuan yang telah mencapai usia dewasa dan telah menemukan pasangan saleh yang cocok. Penyegeraan ini bertujuan untuk membentengi diri dari fitnah dan perbuatan dosa. Para orang tua bertanggung jawab untuk memfasilitasi pernikahan tersebut jika semua syarat telah terpenuhi. Dengan menikah, mereka melengkapi separuh agama anak-anaknya dan membantu membangun keluarga yang sakinah.
4. Melunasi Utang Ketika Sudah Jatuh Tempo
Utang adalah amanah yang berat, bahkan urusan utang piutang dapat menangguhkan roh seseorang di akhirat. Oleh karena itu, jika utang sudah mencapai batas waktu pelunasan, kita wajib segera membayarkannya. Menunda-nunda pembayaran utang bagi orang yang mampu merupakan perbuatan zalim. Tindakan ini mencerminkan kejujuran, tanggung jawab, dan penghargaan terhadap hak orang lain. Kita harus berusaha keras memenuhi janji pembayaran agar terhindar dari dosa dan kesulitan di kemudian hari.
5. Segera Bertaubat Jika Berbuat Dosa
Sebagai manusia, kita tidak luput dari kesalahan dan dosa. Allah memerintahkan untuk segera menyadari kesalahan dan bertaubat. Jangan sekali-kali menunda taubat karena ajal bisa datang kapan saja tanpa pemberitahuan. Hati kita akan semakin mengeras dan terhijab dari hidayah jika dosa terus menumpuk tanpa dicuci dengan air taubat. Taubat yang tulus membutuhkan kecepatan agar kita dapat kembali kepada jalan yang benar dan memohon ampunan sebelum terlambat.
Kesimpulannya, lima perkara ini menekankan nilai urgensi dalam menunaikan kewajiban, memelihara kehormatan, dan meraih keridaan ilahi. Frasa “tergesa-gesa” di sini harus kita maknai sebagai bersegera dalam ketaatan dan menghindari kelalaian, yang pada dasarnya merupakan antitesis dari sifat tergesa-gesa yang tercela.
***
Lorem Ipsum