Kuttab, Fondasi Pendidikan Islam Klasik

Kuttab merupakan istilah yang merujuk pada lembaga pendidikan dasar yang hadir pada awal peradaban Islam
Kutab memainkan peranan yang sangat fundamental dalam mencetak generasi muslim yang berilmu. Kata ini, yang secara etimologis berasal dari bahasa Arab, berakar dari kata kataba (كَتَبَ) yang artinya menulis. Maka, secara harfiah, Kuttab dapat kita pahami sebagai tempat untuk menulis atau sekolah dasar tempat anak-anak belajar membaca dan menulis. Sesungguhnya, Kuttab bukan hanya sekadar tempat belajar baca-tulis, tetapi juga menjadi institusi yang menanamkan fondasi keimanan dan Al-Qur’an.
Pada masa-masa awal Islam, bahkan sebelum kemunculannya sebagai lembaga formal, Kuttab telah memulai peranannya yang vital. Oleh karena itu, institusi ini secara historis telah mendahului lembaga pendidikan Islam lainnya, termasuk madrasah yang kita kenal sekarang. Perkembangannya sangat pesat seiring dengan penyebaran Islam ke berbagai wilayah. Kemudian, Kuttab menjelma menjadi tempat utama di dunia Islam untuk mendidik anak-anak, umumnya pada rentang usia lima hingga dua belas tahun.
https://www.instagram.com/kuttab_rijalulquran?igsh=MXA2cWZxMHVwdjRueA==
Kurikulum inti Kuttab selalu berfokus pada pengajaran Al-Qur’an.
Anak-anak wajib menghafal Al-Qur’an, baik sebagian maupun seluruhnya. Selain itu, mereka juga mempelajari dasar-dasar agama Islam (diniyyah), mulai dari akidah, adab, hingga praktik ibadah. Selanjutnya, kuttab membekali mereka dengan kemampuan literasi dasar, yaitu membaca dan menulis. Beberapa Kuttab, khususnya yang lebih maju atau yang disebut Kuttab Qonuni, bahkan memperluas materi ajarannya dengan ilmu bahasa, sastra, dan berhitung dasar.
Proses pembelajaran di Kuttab berlangsung secara sederhana, seringkali berbentuk halaqah (lingkaran) di sekitar seorang guru (mu’allim atau faqih) yang sangat dihormati. Meskipun demikian, kesederhanaan tersebut tidak mengurangi kualitas pendidikan. Metode pengajaran yang dominan adalah hafalan (tahfizh) dan pengulangan (talqin), yang mana murid mengulang apa yang telah dibacakan atau diajarkan oleh guru. Dengan demikian, pengetahuan agama dan kemampuan literasi tertanam kuat sejak usia dini.
Kuttab menunjukkan sebuah model pendidikan yang holistik, di mana penanaman adab dan karakter mendahului ilmu
Oleh sebab itu, banyak sejarawan mencatat bahwa Kuttab berhasil melahirkan tokoh-tokoh besar dan ulama-ulama ternama di usia belia. Terbukti, tokoh-tokoh seperti Muhammad Al-Fatih dan Imam Asy-Syafi’i mendapatkan sentuhan pendidikan dasar mereka di lembaga sejenis Kuttab.
Maka dari itu, meskipun kini sistem pendidikan telah mengalami modernisasi, konsep dan semangat Kuttab tetap relevan. Di Indonesia, misalnya, banyak lembaga pendidikan yang mengadopsi kembali nama Kuttab untuk menekankan kurikulum berbasis Iman, Adab, dan Al-Qur’an sebagai fondasi pendidikan anak. Dengan demikian, Kuttab tidak hanya menjadi peninggalan sejarah, tetapi juga menjadi inspirasi bagi model pendidikan dasar yang fokus pada pembentukan karakter Islami.
***
baca juga https://rijalulquran.or.id/2025/11/03/rahasiasuksesmencetakhafidzqurandalam-keluarga/
Lorem Ipsum